Friday, March 6, 2009

Aku Belum Dewasa


Masa kanak-kanak di desa

ketika berlari di permatang sawah

di celah pohon gajus dan senduduk

dibawa ke kota

bersama waktu

dia meniti usia

di ruang debu dan asap

di celah-celah rumah pangsa

di belakang pencakar langit

dia tidak minta dihina

dia tak minta dipuji

walaupun sepuluh lelaki melintas di depannya

menghamburkan kata: jelita sungguh gadis ini!

dia cuma minta hidup bebas

dan sedikit bahagia

bersama insan tercinta.

Detik peralihan bermula

desir angin Timur menusuk kalbu

dia dituntut akur kehendak si bapa dan si ibu

menemukan jodohnya dengan si tua

si suami kaya beristeri dua

dibaca dan ditafsir dirinya

katanya: "saya belum dewasa!"

kata bapanya: "dewasa manusia bukan pada usia."

kata ibunya: "rumah tangga bermula pada baligh!"

tunduknya lesu terkenangkan cinta

si jejaka pengukir harapan

melamarnya untuk hari depan

di puncak impian

kini janji setia dihimpit keperitan

dia melangkah longkai

merungkai cinta semalam.

Demi ibu dan bapa tersayang

dia dinikahkan di timbunan air mata.

tatkala si isteri muda bangun pagi itu

dia melihat setompok darah

pada gaunnya yang putih
sebak hati dalam pilu

katanya: "diriku bukan milikku lagi!"






























No comments: